Tips Memilih Lokasi Properti Investasi Menguntungkan

Tips memilih lokasi properti investasi yang potensial dan menguntungkan

Advertisement

Tips Memilih Lokasi Properti Investasi yang Potensial dan Menguntungkan merupakan kunci utama kesuksesan dalam investasi properti. Memilih lokasi yang tepat bukan hanya sekadar soal menemukan properti yang menarik, tetapi juga tentang memahami potensi pertumbuhan harga, menganalisis pasar, dan mempertimbangkan aspek legal serta infrastruktur yang memadai. Investasi properti yang bijak membutuhkan perencanaan matang dan pemahaman mendalam terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi nilai aset jangka panjang.

Artikel ini akan membahas secara detail langkah-langkah strategis dalam memilih lokasi properti investasi yang potensial dan menguntungkan, mulai dari menganalisis potensi pertumbuhan lokasi hingga memperhitungkan aspek legal dan regulasi yang berlaku. Dengan memahami faktor-faktor kunci ini, Anda dapat meminimalisir risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan investasi properti Anda.

Daftar Isi show

Potensi Pertumbuhan Lokasi Properti

Memilih lokasi properti untuk investasi membutuhkan pertimbangan matang. Keberhasilan investasi properti sangat bergantung pada potensi pertumbuhan harga di lokasi tersebut. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ini akan membantu Anda membuat keputusan investasi yang lebih bijak dan menguntungkan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Potensi Pertumbuhan Harga Properti

Sejumlah faktor saling berkaitan dan mempengaruhi potensi pertumbuhan harga properti. Berikut lima faktor utama yang perlu Anda perhatikan:

  • Pertumbuhan Ekonomi Lokal: Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan positif di suatu wilayah akan meningkatkan daya beli masyarakat, sehingga permintaan properti pun meningkat.
  • Perkembangan Infrastruktur: Pengembangan infrastruktur seperti jalan tol, stasiun kereta api, dan fasilitas umum lainnya akan meningkatkan aksesibilitas dan daya tarik suatu lokasi.
  • Demografi dan Kepadatan Penduduk: Peningkatan jumlah penduduk dan perubahan struktur demografi (misalnya, peningkatan jumlah keluarga muda) dapat mendorong permintaan properti.
  • Ketersediaan dan Harga Properti: Perbandingan antara jumlah properti yang tersedia dan permintaan akan mempengaruhi harga. Kelangkaan properti di lokasi yang diinginkan akan cenderung meningkatkan harga.
  • Kebijakan Pemerintah: Kebijakan pemerintah terkait perizinan, pajak, dan regulasi properti dapat mempengaruhi harga dan investasi di sektor properti.

Dampak Infrastruktur Baru terhadap Nilai Properti

Pembangunan infrastruktur baru, seperti jalan tol dan stasiun kereta api, memiliki dampak signifikan terhadap nilai properti di sekitarnya. Aksesibilitas yang meningkat membuat lokasi tersebut lebih menarik bagi penduduk dan bisnis, sehingga meningkatkan permintaan dan harga properti. Contohnya, pembangunan stasiun MRT di Jakarta telah meningkatkan nilai properti di sekitar stasiun tersebut secara signifikan.

Indikator Potensi Kenaikan Harga Properti Jangka Panjang

Beberapa indikator dapat membantu memprediksi potensi kenaikan harga properti dalam jangka panjang. Perhatikan hal-hal berikut:

  • Tingkat Hunian yang Tinggi: Tingkat hunian yang tinggi menunjukkan tingginya permintaan properti di suatu lokasi, yang menandakan potensi pertumbuhan harga.
  • Peningkatan Nilai Sewa: Kenaikan nilai sewa secara konsisten menunjukkan peningkatan permintaan dan potensi pertumbuhan harga jual properti.
  • Investasi Infrastruktur Berkelanjutan: Komitmen pemerintah dan swasta dalam pengembangan infrastruktur jangka panjang menunjukkan potensi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan nilai properti di masa depan.

Perbandingan Potensi Pertumbuhan Properti di Daerah Perkotaan dan Pinggiran Kota

Properti di daerah perkotaan umumnya memiliki harga yang lebih tinggi, namun potensi pertumbuhannya mungkin lebih terbatas dibandingkan dengan daerah pinggiran kota yang sedang berkembang. Daerah pinggiran kota menawarkan potensi pertumbuhan yang lebih besar, tetapi juga memiliki risiko yang lebih tinggi, seperti keterbatasan aksesibilitas dan fasilitas umum.

Perbandingan Potensi Pertumbuhan Properti di Tiga Lokasi Berbeda

Berikut perbandingan potensi pertumbuhan properti di tiga lokasi berbeda, dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan demografi. Data ini merupakan gambaran umum dan perlu diverifikasi lebih lanjut dengan riset pasar yang lebih detail.

Lokasi Faktor Ekonomi Faktor Demografi Potensi Pertumbuhan
Sudirman Central Business District, Jakarta Pertumbuhan ekonomi tinggi, pusat bisnis Kepadatan penduduk tinggi, kelas menengah atas Sedang – Tinggi (Potensi apresiasi harga tinggi, namun keterbatasan lahan)
BSD City, Tangerang Selatan Pertumbuhan ekonomi sedang, pengembangan kawasan baru Penduduk muda, keluarga baru Tinggi (Potensi apresiasi harga tinggi, didukung pengembangan infrastruktur)
Cimahi, Jawa Barat Pertumbuhan ekonomi sedang, industri manufaktur Penduduk campuran, kelas menengah ke bawah Sedang (Potensi apresiasi harga sedang, tergantung perkembangan infrastruktur dan ekonomi)

Analisis Pasar Properti

Tips memilih lokasi properti investasi yang potensial dan menguntungkan

Memilih lokasi properti investasi yang tepat membutuhkan pemahaman mendalam tentang kondisi pasar saat ini. Analisis pasar yang cermat akan meminimalisir risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan investasi Anda. Berikut beberapa poin penting yang perlu Anda perhatikan.

Kondisi Pasar Properti Saat Ini

Pasar properti Indonesia, seperti pasar global lainnya, bersifat dinamis dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Tren harga dan permintaan fluktuatif, dipengaruhi oleh siklus ekonomi, kebijakan pemerintah, dan faktor-faktor lainnya. Sebagai contoh, di beberapa kota besar, harga properti cenderung meningkat di area dengan aksesibilitas tinggi dan fasilitas lengkap, sementara di daerah pinggiran, perkembangannya lebih lambat. Permintaan tinggi biasanya terlihat pada segmen hunian, khususnya apartemen dan rumah tapak di lokasi strategis dekat pusat bisnis atau fasilitas publik.

Namun, perlu diingat bahwa data ini bersifat umum dan perlu dikaji lebih lanjut berdasarkan lokasi spesifik yang Anda targetkan.

Segmen Pasar Properti yang Menjanjikan

Beberapa segmen pasar properti umumnya dianggap menjanjikan untuk investasi jangka panjang. Perlu diingat bahwa potensi keuntungan selalu berbanding lurus dengan tingkat risiko yang ditanggung.

  • Hunian Vertikal (Apartemen): Apartemen di lokasi strategis, dekat pusat bisnis dan fasilitas umum, memiliki permintaan yang tinggi, terutama dari kalangan pekerja muda dan profesional. Potensi sewa yang baik dan apresiasi harga yang stabil menjadi daya tarik utama.
  • Rumah Tapak di Kawasan Berkembang: Investasi di rumah tapak di kawasan yang sedang berkembang menawarkan potensi keuntungan yang signifikan. Peningkatan infrastruktur dan fasilitas umum di area tersebut akan mendorong peningkatan harga properti di masa mendatang. Namun, perlu kehati-hatian dalam memilih lokasi, pastikan aksesibilitas dan potensi pertumbuhan kawasan tersebut terjamin.
  • Properti Komersial (Ruko/Toko): Properti komersial seperti ruko atau toko di area ramai dan strategis menawarkan potensi pendapatan pasif yang menarik melalui penyewaan. Tingkat okupansi dan potensi kenaikan harga sewa menjadi pertimbangan utama dalam investasi jenis ini. Lokasi yang dekat dengan pusat perbelanjaan atau area bisnis akan meningkatkan daya tariknya.

Pengaruh Suku Bunga terhadap Investasi Properti

Suku bunga kredit properti memiliki dampak signifikan terhadap pasar. Suku bunga rendah umumnya mendorong peningkatan permintaan karena biaya pembiayaan menjadi lebih terjangkau. Sebaliknya, suku bunga tinggi dapat mengurangi daya beli dan menurunkan permintaan, sehingga mempengaruhi harga properti. Sebagai contoh, ketika suku bunga turun, lebih banyak orang yang mampu membeli properti, meningkatkan permintaan dan mendorong harga naik.

Sebaliknya, suku bunga tinggi akan membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam berinvestasi properti.

Dampak Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah, seperti regulasi perizinan, program perumahan rakyat, dan infrastruktur, mempengaruhi pasar properti secara signifikan. Kebijakan yang mendukung sektor properti, seperti penyederhanaan perizinan atau pembangunan infrastruktur baru, dapat meningkatkan daya tarik investasi dan mendorong pertumbuhan harga. Sebaliknya, kebijakan yang ketat dapat memperlambat pertumbuhan pasar. Sebagai contoh, kebijakan pemerintah mengenai rumah subsidi dapat meningkatkan permintaan di segmen pasar tertentu, sementara kebijakan terkait pajak properti dapat mempengaruhi harga jual dan sewa.

Poin Penting Analisis Tren Pasar Properti

Sebelum berinvestasi, analisis mendalam terhadap tren pasar sangat krusial. Pertimbangkan beberapa poin berikut:

  • Tren harga properti di lokasi target: Lakukan riset harga properti di area yang Anda minati selama beberapa tahun terakhir untuk melihat tren kenaikan atau penurunan harga.
  • Permintaan pasar: Identifikasi target pasar untuk jenis properti yang Anda incar. Apakah permintaan tinggi atau rendah? Apa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan?
  • Pertumbuhan ekonomi lokal: Pertumbuhan ekonomi daerah setempat akan mempengaruhi daya beli masyarakat dan permintaan properti.
  • Rencana pembangunan infrastruktur: Proyek infrastruktur baru, seperti jalan tol atau transportasi umum, dapat meningkatkan nilai properti di sekitarnya.
  • Regulasi dan kebijakan pemerintah: Perhatikan dampak kebijakan pemerintah terhadap pasar properti di area yang Anda targetkan.

Aspek Legal dan Regulasi

Tips memilih lokasi properti investasi yang potensial dan menguntungkan

Memastikan aspek legalitas properti yang ingin diinvestasikan merupakan langkah krusial untuk menghindari kerugian finansial dan masalah hukum di masa mendatang. Ketelitian dalam proses ini akan melindungi investasi Anda dan memberikan ketenangan pikiran. Berikut uraian lebih lanjut mengenai langkah-langkah penting yang perlu diperhatikan.

Pemeriksaan Legalitas Properti

Sebelum menandatangani perjanjian jual beli, langkah-langkah verifikasi legalitas properti sangat penting. Hal ini mencakup pengecekan sertifikat kepemilikan, riwayat transaksi properti, dan memastikan tidak adanya sengketa hukum yang terkait.

  1. Verifikasi Sertifikat Hak Milik (SHM) atau dokumen kepemilikan lainnya di Badan Pertanahan Nasional (BPN).
  2. Melakukan pengecekan riwayat kepemilikan properti untuk memastikan tidak ada masalah hukum sebelumnya, seperti sengketa warisan atau penyitaan.
  3. Memastikan tidak adanya tunggakan pajak bumi dan bangunan (PBB).
  4. Memeriksa IMB (Izin Mendirikan Bangunan) jika properti berupa bangunan.
  5. Jika properti merupakan bagian dari suatu komplek, periksa aturan dan perjanjian pengelolaan komplek tersebut.

Potensi Risiko Hukum dan Pengurangannya

Investasi properti, meskipun menjanjikan, memiliki potensi risiko hukum. Memahami risiko ini dan langkah-langkah mitigasi akan meminimalisir kerugian.

  • Sengketa Kepemilikan: Risiko ini dapat dikurangi dengan melakukan verifikasi menyeluruh terhadap sertifikat kepemilikan dan riwayat transaksi properti di BPN.
  • Masalah IMB: Bangunan tanpa IMB dapat menghadapi pembongkaran, sehingga penting untuk memastikan legalitas bangunan sebelum membeli.
  • Tunggakan Pajak: Tunggakan PBB dapat menjadi beban bagi pemilik baru, sehingga pengecekan riwayat pajak sangat penting.
  • Sengketa Perjanjian: Memiliki perjanjian jual beli yang jelas dan terstruktur secara hukum dapat meminimalisir sengketa.

Peraturan Pemerintah yang Relevan

Berbagai peraturan pemerintah mengatur investasi properti. Penting untuk memahami peraturan-peraturan ini agar investasi berjalan sesuai hukum dan regulasi yang berlaku.

  • Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria.
  • Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Ketenagakerjaan (berkaitan dengan pekerja konstruksi).
  • Peraturan Daerah setempat terkait perizinan bangunan dan pajak.

Pertanyaan Penting kepada Penjual/Agen Properti

Berikut beberapa pertanyaan penting yang harus diajukan kepada penjual atau agen properti untuk memastikan legalitas properti.

  1. Apakah properti ini memiliki sertifikat Hak Milik (SHM) yang sah dan asli?
  2. Bisakah Anda menunjukkan riwayat kepemilikan properti ini?
  3. Apakah ada tunggakan pajak bumi dan bangunan (PBB)?
  4. Apakah bangunan ini memiliki IMB (Izin Mendirikan Bangunan)?
  5. Apakah ada sengketa atau permasalahan hukum yang terkait dengan properti ini?

Contoh Kasus Pentingnya Aspek Legal

Bayangkan skenario: Seorang investor membeli properti dengan harga tinggi, namun kemudian ditemukan sengketa kepemilikan yang melibatkan pihak lain. Proses hukum yang panjang dan biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan sengketa tersebut dapat mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya memahami dan memastikan aspek legal sebelum melakukan investasi properti.

Aksesibilitas dan Infrastruktur

Pemilihan lokasi properti investasi tidak hanya bergantung pada harga dan potensi kenaikan nilai, tetapi juga pada aksesibilitas dan kualitas infrastruktur di sekitarnya. Faktor-faktor ini secara signifikan memengaruhi kenyamanan penghuni, daya tarik properti, dan pada akhirnya, nilai jual kembali serta potensi pendapatan sewa.

Pentingnya Aksesibilitas Transportasi Publik

Aksesibilitas transportasi publik yang baik merupakan faktor kunci dalam meningkatkan nilai dan daya tarik sebuah properti. Kedekatan dengan stasiun kereta api, halte bus, atau jalur transportasi massal lainnya memudahkan mobilitas penghuni dan calon penyewa. Properti yang terletak di area dengan aksesibilitas transportasi publik yang mudah cenderung lebih diminati, sehingga meningkatkan nilai jual dan potensi sewa.

Fasilitas Umum yang Meningkatkan Nilai Properti

Keberadaan fasilitas umum berkualitas tinggi di sekitar properti merupakan nilai tambah yang signifikan. Sekolah berkualitas, rumah sakit ternama, dan pusat perbelanjaan modern akan meningkatkan daya tarik properti dan meningkatkan kualitas hidup penghuni. Ketiga fasilitas tersebut bukan hanya meningkatkan kenyamanan, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap harga jual dan nilai sewa.

  • Sekolah: Keberadaan sekolah internasional atau sekolah unggulan di dekat properti akan menarik keluarga dengan anak-anak, meningkatkan permintaan, dan menaikkan harga.
  • Rumah Sakit: Rumah sakit dengan reputasi baik dan fasilitas lengkap akan meningkatkan nilai properti, terutama bagi mereka yang memprioritaskan kesehatan dan keamanan.
  • Pusat Perbelanjaan: Pusat perbelanjaan modern dengan berbagai pilihan toko dan hiburan akan meningkatkan kenyamanan dan nilai properti di sekitarnya.

Pengaruh Infrastruktur yang Baik terhadap Nilai Jual Kembali, Tips memilih lokasi properti investasi yang potensial dan menguntungkan

Infrastruktur yang baik, seperti jalan yang lebar dan terawat, sistem drainase yang efektif, dan ketersediaan utilitas publik (listrik, air, gas) yang handal, secara langsung berkontribusi pada nilai jual kembali properti. Properti yang terletak di area dengan infrastruktur yang baik akan lebih mudah dirawat dan dijaga, mengurangi biaya perawatan jangka panjang dan meningkatkan daya tarik bagi calon pembeli.

Sebagai contoh, properti di kawasan dengan sistem drainase yang buruk akan rentan terhadap banjir, yang akan menurunkan nilai jualnya. Sebaliknya, properti di kawasan dengan jalan yang lebar dan terawat baik akan lebih mudah diakses dan lebih menarik bagi calon pembeli.

Pengaruh Kedekatan dengan Area Komersial terhadap Potensi Sewa

Kedekatan dengan area komersial, seperti pusat bisnis, perkantoran, atau kawasan industri, dapat meningkatkan potensi pendapatan sewa properti, terutama untuk jenis properti seperti apartemen atau ruko. Tingginya permintaan dari pekerja dan pengusaha di area tersebut akan mendorong kenaikan harga sewa.

Misalnya, apartemen yang terletak dekat dengan pusat bisnis di Jakarta Selatan akan memiliki potensi sewa yang lebih tinggi dibandingkan apartemen yang terletak di daerah pinggiran.

Kondisi Infrastruktur Jalan dan Lingkungan Sekitar

Kondisi infrastruktur jalan dan lingkungan sekitar secara langsung memengaruhi daya tarik sebuah properti. Jalan yang lebar, bersih, dan bebas hambatan akan memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan penghuni. Lingkungan yang aman, bersih, dan tertata rapi akan meningkatkan nilai properti dan daya tariknya bagi calon pembeli dan penyewa. Sebaliknya, jalan yang rusak, sempit, dan lingkungan yang kumuh akan menurunkan nilai dan daya tarik properti.

Bayangkan sebuah properti dengan akses jalan sempit dan rusak, dikelilingi oleh sampah dan bangunan yang tidak terawat. Tentu saja, properti tersebut akan kurang menarik dan memiliki nilai jual yang lebih rendah dibandingkan properti yang terletak di lingkungan yang bersih, aman, dan memiliki akses jalan yang baik.

Potensi Pengembalian Investasi: Tips Memilih Lokasi Properti Investasi Yang Potensial Dan Menguntungkan

Memilih lokasi properti yang tepat adalah langkah awal menuju investasi yang menguntungkan. Namun, seberapa besar keuntungan yang bisa Anda raih? Memahami potensi pengembalian investasi (ROI) sangat krusial sebelum memutuskan untuk membeli properti. Berikut ini beberapa cara untuk mengevaluasi potensi keuntungan dan membandingkannya dengan investasi lain.

Keuntungan dari investasi properti dapat diperoleh melalui dua jalur utama: penjualan kembali dan penyewaan. Penjualan kembali memberikan keuntungan berupa selisih harga jual dan harga beli setelah dikurangi berbagai biaya. Sementara itu, penyewaan menghasilkan pendapatan pasif berupa uang sewa secara berkala.

Cara Mendapatkan Keuntungan dari Investasi Properti

Investasi properti menawarkan fleksibilitas dalam menghasilkan keuntungan. Berikut dua strategi utama:

  • Penjualan Kembali: Keuntungan didapatkan dari selisih harga jual dan harga beli setelah dikurangi biaya-biaya seperti pajak penjualan, biaya agen properti, dan biaya legal. Keberhasilan strategi ini sangat bergantung pada kenaikan nilai properti di masa depan, yang dipengaruhi oleh faktor lokasi, kondisi pasar, dan perkembangan infrastruktur di sekitarnya.
  • Penyewaan: Pendapatan sewa bulanan memberikan arus kas pasif. Keuntungan jangka panjang didapatkan dari akumulasi pendapatan sewa setelah dikurangi biaya perawatan, pajak properti, dan biaya operasional lainnya. Strategi ini cocok bagi investor yang mencari pendapatan rutin dan stabilitas investasi.

Estimasi Potensi Keuntungan Investasi Properti

Menghitung potensi keuntungan membutuhkan pertimbangan berbagai faktor, termasuk harga beli, biaya-biaya terkait, potensi kenaikan harga jual, dan pendapatan sewa (jika disewakan). Perhitungan yang akurat memerlukan analisis pasar yang mendalam dan perkiraan yang realistis.

Sebagai contoh, andaikan sebuah properti dibeli seharga Rp 1 Miliar. Setelah 5 tahun, harga jual diperkirakan naik menjadi Rp 1,5 Miliar. Biaya-biaya yang dikeluarkan selama 5 tahun meliputi pajak properti (misalnya Rp 5 juta/tahun), biaya perawatan (misalnya Rp 2 juta/tahun), dan biaya lain-lain (misalnya Rp 3 juta/tahun). Total biaya selama 5 tahun adalah Rp 50 juta.

Keuntungan bersih dari penjualan adalah Rp 1,5 Miliar – Rp 1 Miliar – Rp 50 juta = Rp 450 juta.

Perbandingan Tingkat Pengembalian Investasi Properti dengan Investasi Lain

Tingkat pengembalian investasi properti bervariasi dan bergantung pada banyak faktor. Secara umum, investasi properti menawarkan potensi pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan deposito berjangka, tetapi juga memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan obligasi pemerintah. Saham menawarkan potensi pengembalian yang lebih tinggi lagi, namun juga disertai volatilitas yang jauh lebih besar.

Perbandingan yang akurat membutuhkan analisis yang lebih detail dan mempertimbangkan faktor risiko masing-masing jenis investasi. Namun, secara umum, properti menawarkan keseimbangan antara potensi keuntungan dan risiko yang relatif lebih terukur dibandingkan dengan investasi lain yang lebih spekulatif.

Perhitungan Sederhana ROI Properti

Rumus sederhana untuk menghitung ROI adalah:

ROI = [(Keuntungan – Biaya Investasi) / Biaya Investasi] x 100%

Contoh: Dengan menggunakan contoh sebelumnya, ROI selama 5 tahun adalah [(Rp 450 juta / Rp 1 Miliar) x 100%] = 45%.

Perlu diingat bahwa ini adalah perhitungan sederhana dan tidak memperhitungkan faktor seperti inflasi dan fluktuasi nilai mata uang.

Contoh Perhitungan Biaya Kepemilikan Properti

Jenis Biaya Estimasi Biaya Tahunan (Contoh)
Pajak Properti Rp 5.000.000
Biaya Perawatan Rp 2.000.000
Asuransi Properti Rp 1.000.000
Biaya Administrasi (jika disewakan) Rp 500.000

Catatan: Estimasi biaya di atas bersifat umum dan dapat bervariasi tergantung lokasi, jenis properti, dan kondisi pasar.

Memilih lokasi properti investasi yang tepat merupakan keputusan yang krusial dan memerlukan pertimbangan yang cermat. Dengan memahami potensi pertumbuhan lokasi, menganalisis pasar secara mendalam, memastikan aspek legalitas terpenuhi, serta mempertimbangkan aksesibilitas dan infrastruktur, Anda dapat meningkatkan peluang meraih keuntungan maksimal dari investasi properti. Ingatlah untuk selalu melakukan riset yang menyeluruh dan berkonsultasi dengan profesional untuk meminimalisir risiko dan mencapai tujuan investasi Anda.

FAQ Terkini

Bagaimana cara mengetahui potensi sewa sebuah properti?

Lakukan riset pasar dengan membandingkan harga sewa properti serupa di lokasi tersebut. Pertimbangkan juga faktor lokasi, fasilitas, dan kondisi properti.

Apakah ada risiko investasi properti yang perlu diwaspadai?

Ya, beberapa risiko meliputi penurunan harga pasar, perubahan kebijakan pemerintah, dan masalah legalitas properti.

Bagaimana cara menghitung biaya perawatan properti?

Perhitungkan biaya rutin seperti pajak bumi dan bangunan (PBB), biaya air dan listrik, serta biaya perbaikan dan pemeliharaan berkala.

Sumber informasi apa yang dapat dipercaya untuk riset pasar properti?

Anda bisa mengandalkan data dari agen properti terpercaya, situs properti online, dan lembaga pemerintah terkait.