Advertisement
Ingin Rakit PC Gaming Bekas ? Yuk, Intip Persiapannya!
Beberapa saat terakhir, saya kerap menemui banyak kasus di mana ada orang yang ingin rakit PC gaming tetapi dianjurkan untuk meredam kemauan mereka sambil menanti nilai ganti Rupiah pada Dollar untuk kuat lebih dahulu. Argumennya simpel, semakin kurang kuat nilai ganti Rupiah, karena itu harga elemen PC (yang semua import) akan semakin tinggi.
Argumen yang rasional untuk saya, karena harga barang import selainnya dikuasai faktor pajak dan tetek bengeknya dikuasai nilai mata uang. Untuk mereka yang mempunyai bujet tidak terbatas, rasanya imbas menurunnya nilai Rupiah tidak jadi batu penghambat.
Tetapi untuk beberapa gamer yang mempunyai anggaran berbatas (seperti saya dan banyak gamer lain), pasti ini jadi faktor pemikiran. Telah anggaran terbatas, harga naik, semakin terbatas saja opsi elemen yang dapat dijangkau oleh kantong.
Tetapi banyak orang tidak paham (atau tahu tetapi tidak ingin mengambil risiko), ada langkah lain untuk rakit PC gaming; melalui pasar sisa! Point ini sebagai salah satunya resiko yang ter-fatal untuk PC Gaming kondisi sisa. Masalahnya kita perlu pastikan apa hardware yang penjual pakai masih aman dan terbebas dari pemakaian Cheat atau mungkin tidak.
Tantangan Dalam Merakit PC Gaming Bekas
Harus dianggap, membuat sebuah PC gaming memakai bekas memang lumayan berefek, diantaranya:
Susahnya Cari Barang
Betul, cari elemen PC sisa (apa lagi yang current-gen seperti prosesor Intel angkatan Haswell atau GPU Nvidia angkatan Maxwell) dapat disebut cukup susah. Apa lagi jika ingin cari elemen PC sisa yang satu atau dua angkatan ada di belakang (seperti prosesor AMD Phenom II) dapat disebut sedikit barangnya. Dibutuhkan kesabaran tinggi bila ingin cari elemen PC sisa (apa lagi jika ingin cari yang memiliki garansi dan harga yang betul-betul miring)
Upgrade Path Yang Susah (Khusus Prosesor)
Ini masih terkait dengan faktor pertama. SeSobatinya kita membuat PC gaming dengan pangkalan arsitektur terbaru (seperti i3 atau Pentium berbasiskan Haswell/Skylake), kemungkinan tidak susah seSobatinya kita ingin up-grade memakai prosesor yang semakin tinggi. Tetapi bila kita membuat sebuah PC gaming dengan memakai pangkalan prosesor i3 Sandy Bridge misalkan (karena bujet terbatas), pasti susah cari prosesor bersocket 1155. Selainnya tidak dapat naik kelas ke Haswell (paling mentok ke Ivy Bridge), umumnya stock barang sisanya terbatas (apa lagi i5 dan i7 seri K)
Durabilitas Elemen Yang Ditanyakan
Sebagus-baiknya kualitas sebuah elemen PC, mereka teruslah barang electronic yang memiliki ketahanan yang berbeda. Terkadang ada barang baru yang baru keluar box telah defect? Failure rate produk sisa jelas akan lebih tinggi dari produk baru, apa lagi jika sudah melalui periode garansi, kan?
Manfaat Merakit PC Gaming Bekas
Tetapi, jika ingin tekun, membuat sebuat PC gaming dengan elemen bekas malah punyai banyak faedah, seperti;
Spesifikasi Jauh Lebih Bagus
Ucapkanlah kita punyai bujet sekitaran 4 juta-an untuk membuat sebuah PC gaming (CPU only) yang bisa mainkan GTA V (salah satunya games terkenal sekarang ini) di resolusi 1366×768 (resolusi umum yang dipakai pemakai PC di Indonesia) di settingan medium-high di 30 FPS keatas. Berikut detail minimal GTA V
- OS: Windows 8.1 64 Bit, Windows 8 64 Bit, Windows 7 64 Bit Servis Pack 1, Windows Vista 64 Bit Servis Pack 2* (*NVIDIA video card recommended if running Vista OS)
- Prosesor: Intel Core 2 Quad CPU Q6600 @ 2.40GHz (4 CPUs) / AMD Phenom 9850 Quad-Core Prosesor (4 CPUs) @ 2.5GHz
- Memori: 4GB
- Video Card: NVIDIA 9800 GT 1GB / AMD HD 4870 1GB (DX 10, 10.1, 11)
- Sound Card: 100% DirectX 10 compatible
- HDD Ruang: 65GB
- DVD Drive
Kelihatan jika GTA V memerlukan sekurang-kurangnya prosesor 4-inti (walaupun dengan patch terkini GTA V sekarang dapat dimainkan dengan prosesor 2-inti tanpa hyperthreading seperti pada artikel ini, dengan beberapa resiko) dan sebuah GPU sekelas HD 4870 agar bisa bermain secara nyaman di settingan low.
Merakit PC Gaming Bekas Budget Rp. 4.5 Juta
Dengan bujet 4.5 juta kurang lebih bila ingin didistribusikan untuk membuat sebuah PC gaming dengan persyaratan telah quad-core, karena itu kurang lebih hasilnya semacam ini
- AMD Phenom II X4 9** + motherboard (seken) (harga pasar 1 juta-an)
- RAM 8GB DDR3 1 keping (baru)(harga 600 ribuan)
- VGA 1.5 juta-an (seken) (dapat memperoleh Nvidia GTX 650 Ti Boost atau AMD HD 7850)
- HDD 1 TB (baru) (sekitaran 600 ribuan)
- PSU 500W pure power 80+ (baru) (sekitaran 600 ribuan)
- Casing PC Gaming Bekas ATX (100 ribuan)
- Harga merujuk dari beberapa situs jual beli online dan toko PC, harga dapat berbeda
Katakanlah Sobat beli semua barang ini lewat online, kemungkinan bila ditambahkan ongkos kirim untuk semuanya barang harga dapat sekitaran 4.6-4.7 juta-an. Tetapi coba bandingkan jika Sobat membuat PC gaming dengan bujet barusan memakai 100% elemen baru.
Saya kurang percaya Sobat dapat membuat PC dengan prosesor quad-core atau GPU yang dapat menghandle GTA V di resolusi itu dengan settingan medium-high di 30 FPS (jika ada, silahkan berikan saran ya di kotak kometar, siapa yang tahu dapat menolong rekan-rekan lainnya).
Depresiasi Harga Spek Lebih Tinggi namun Harga lebih Murah
Depresiasi harga berarti membuat Sobat dapat memperoleh spek kelas tinggi pada harga lebih murah. Saya mengambil satu contoh saja, yakni di VGA. Saat Nvidia GTX 680 launching di 2012, harga dapat disebut lumayan tinggi, sekitaran $499 (sekitaran 4.tujuh juta dengan kurs Rupiah waktu itu yang sekitar di angka Rp 9500). tiga tahun berakhir dan sekarang Sobat dapat mendapatkan kan sebuah GTX 680 di pasar sisa pada harga 2.6-2.8 juta-an saja. Dengan uang yang serupa, kemungkinan Sobat cuma dapat beli GTX 950/R9 270X (atau sebuah GTX 960 jika Sobat jago menawar) yang performnya masih di bawah GTX 680.
Harga Yang Lebih Konstan
Karena tidak dipengaruhi dengan ongkos import atau nilai ganti mata uang asing, umumnya harga elemen bekas jarang-jarang alami fluktuasi. Salah satu faktor yang memengaruhi harga elemen bekas ya faktor ‘supply and demand’. Tersebut mengapa harga pasar prosesor Intel Core i7 2600K masih tinggi.
Banyak yang cari prosesor ini karena faktor performnya yang bahkan juga tidak begitu jauh dengan prosesor Skylake bila mainkan beberapa game GPU bound seperti pada artikel ini. Yang maknanya bahkan juga prosesor Sandy Bridge juga bisa menghandle sebuah Titan X (seperti pada tes bench artikel baru saja).
Jadi, kemungkinan sesudah Sobat membaca artikel ini, Sobat mulai menimbang untuk membuat PC gaming murah fullset dengan memakai elemen bekas. Berikut beberapa tips yang dapat diperhitungkan. Walaupun elemen bekas lebih murah, tapi sebaiknya Sobat beli HDD dan PSU pada kondisi baru. Sobat pasti tidak ingin kehilangan data Sobat atau kehilangan elemen PC Sobat karena PSU Sobat hancur.
RAM (khusus DDR3) lebih bagus membeli baru. Harga RAM DDR3 dapat disebut cukup turun karena pasokannya sekarang berlimpah. Walaupun rerata RAM mempunyai garansi sepanjang umur, tetapi saya masih tetap mereferensikan Sobat untuk beli RAM baru.
Minta garansi individual ke penjual, bila barang yang Sobat membeli garansi pabriknya telah habis (bila sang penjual ingin). Bukanlah berprasangka pada penjual, tetapi sama seperti yang saya ucapkan di atas, kita tidak tahu bila setiap saat barang yang baru Sobat membeli mendadak hancur.
Jika sang penjual ingin, minta garansi individual sepanjang tiga hari – satu minggu padanya. Ini lebih bagus daripada Sobat harus ribet mengurus service barang yang Sobat membeli. Bila sang penjual masih satu kota denganmu, Sobat kemungkinan dapat coba barangnya terlebih dahulu.
Jika sang penjual tawarkan untuk menguji barangnya lebih dahulu dirumahnya saat sebelum setuju dan kebenaran lokasimu masih lumayan dekat sama sang penjual, tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan kali ini.
Selainnya Sobat dapat pastikan jika barang yang Sobat membeli berkondisi baik, Sobat bisa juga bersilaturahmi dengan sang penjual kan? Siapa yang tahu Sobat dan sang penjual bisa saja rekan dekat sesudahnya.
FAQ :
Apa Itu PC Gaming?
PC Gaming sebagai piranti yang diberi dengan elemen memiliki kekuatan tinggi untuk memberikan dukungan perform tinggi. Kartu grafis dan Motherboard yang dipakai berlainan, umumnya datang dengan detail tinggi yang memberikan dukungan perform gaming lancar anti-lagging.
Berapa Harga Untuk PC gaming?
Karena, walau dengan judul PC untuk Gaming, kadang harga tentukan perform yang Sobat mencari . Maka, bila Sobat punya niat bermain games dengan diagram tinggi dan memerlukan RAM besar, persiapkanlah bujet 10 juta ke atas untuk memperoleh PC Gaming berperforma optimal.
Berapa Budget Untuk PC Gaming?
Maka bila Sobat punya niat bermain games dengan diagram tinggi dan memerlukan RAM besar, persiapkanlah bujet 10 juta ke atas untuk memperoleh PC Gaming berperforma optimal.
Apakah Laptop Gaming Bisa Bayar Ditempat?
Cicipi pengalaman membahagiakan dan lebih irit untuk belanja Netbook Gaming Sisa dengan opsi pengangkutan yang sampai dihari yang serupa, bebas ongkos kirim, dapat bayar di tempat (COD), feature dapat angsuran 0% dari beragam bank di Indonesia sampai promosi Netbook Gaming Sisa untuk pemakai baru! Nantikan apa lagi?
Bagaimana? apakah Sobat sudah mulai tercerahkan dengan artikel mengenai “Ingin Rakit PC Gaming Bekas ? Yuk, Intip Persiapannya!” ? jika Sobat sudah tidak sabar, Sobat bisa langsung cuss untuk sefera memburu elemen PC Gaming Bekas di marketplace favorit Sobat! Silahkan meninggalkan pesan di kolom kometar ya!
Sumber : Hapedut.com