Klaim BPJS Ketenagakerjaan Ditolak? Ini Solusinya

Pengalaman klaim bpjs ketenagakerjaan yang ditolak dan solusinya

Advertisement

Pengalaman klaim BPJS Ketenagakerjaan yang ditolak dan solusinya menjadi topik penting bagi pekerja di Indonesia. Banyak peserta yang mengalami kendala saat mengajukan klaim, baik karena ketidaklengkapan dokumen maupun kesalahan prosedur. Artikel ini akan membahas secara detail berbagai penyebab penolakan klaim, langkah-langkah pengajuan yang benar, serta solusi efektif jika klaim Anda ditolak.

Mulai dari memahami alasan penolakan, melengkapi persyaratan dokumen, hingga mengajukan keberatan, panduan komprehensif ini akan membantu Anda menavigasi proses klaim BPJS Ketenagakerjaan dengan lebih mudah dan efektif. Dengan pemahaman yang baik, Anda dapat meminimalisir risiko penolakan dan memastikan hak Anda sebagai peserta terlindungi.

Daftar Isi show

Alasan Penolakan Klaim BPJS Ketenagakerjaan

Mengajukan klaim BPJS Ketenagakerjaan merupakan hak setiap pekerja yang terdaftar. Namun, terkadang klaim tersebut ditolak. Pemahaman mengenai alasan penolakan sangat penting agar proses klaim selanjutnya dapat berjalan lancar. Artikel ini akan membahas berbagai alasan umum penolakan klaim BPJS Ketenagakerjaan, beserta solusi dan langkah pencegahannya.

Berbagai Alasan Umum Penolakan Klaim BPJS Ketenagakerjaan

Penolakan klaim BPJS Ketenagakerjaan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, baik dari kesalahan peserta maupun dari proses administrasi BPJS Ketenagakerjaan itu sendiri. Kesalahan administrasi yang terjadi misalnya kesalahan sistem, keterlambatan verifikasi, atau bahkan human error dalam proses pengolahan data.

Contoh Kasus Penolakan Klaim dan Alasannya

Sebagai contoh, Bapak Budi mengajukan klaim Jaminan Hari Tua (JHT) setelah mengundurkan diri dari pekerjaannya. Namun, klaimnya ditolak karena nomor kepesertaan yang tertera di dokumen berbeda dengan nomor kepesertaan yang terdaftar di sistem BPJS Ketenagakerjaan. Perbedaan ini terjadi karena kesalahan pengetikan saat perusahaan mendaftarkan Bapak Budi sebagai peserta.

Tabel Alasan Penolakan Klaim, Dokumen yang Kurang, dan Solusi yang Direkomendasikan

Jenis Klaim Alasan Penolakan Dokumen yang Kurang Solusi yang Direkomendasikan
JHT Nomor kepesertaan salah Kartu BPJS Ketenagakerjaan yang valid Periksa kembali nomor kepesertaan dan pastikan kesesuaian data dengan sistem BPJS Ketenagakerjaan. Hubungi kantor BPJS Ketenagakerjaan untuk klarifikasi.
JKK Tidak ada bukti kecelakaan kerja Laporan kepolisian, surat keterangan dokter, dan bukti pendukung lainnya Lengkapilah dokumen yang dibutuhkan dan ajukan kembali klaim dengan menyertakan semua bukti yang diperlukan.
JKM Data ahli waris tidak lengkap Surat keterangan ahli waris, akta kematian, dan kartu keluarga Lengkapilah data ahli waris dan ajukan kembali klaim dengan menyertakan dokumen pendukung yang lengkap dan sah.
JKM Masa kepesertaan belum mencukupi Tidak ada dokumen yang kurang, namun masa kepesertaan belum memenuhi syarat Pastikan masa kepesertaan sudah memenuhi syarat yang ditentukan sebelum mengajukan klaim.

Faktor Internal dan Eksternal yang Berkontribusi pada Penolakan Klaim

Faktor internal meliputi kesalahan peserta sendiri, seperti kelengkapan dokumen yang kurang atau data yang tidak akurat. Faktor eksternal meliputi kesalahan sistem BPJS Ketenagakerjaan, keterlambatan proses verifikasi, atau bahkan kebijakan yang berubah.

Langkah-langkah Pencegahan Agar Klaim Tidak Ditolak

Untuk mencegah penolakan klaim, pastikan data kepesertaan akurat dan selalu diperbarui. Periksa kembali kelengkapan dokumen sebelum mengajukan klaim. Simpan semua bukti pendukung dengan rapi dan terorganisir. Jika ada keraguan, segera hubungi kantor BPJS Ketenagakerjaan terdekat untuk mendapatkan informasi dan bantuan.

Dokumen dan Persyaratan Klaim

Mengajukan klaim BPJS Ketenagakerjaan membutuhkan kesiapan dokumen yang lengkap dan akurat. Kelengkapan dokumen ini akan menentukan kecepatan dan keberhasilan proses klaim Anda. Ketidaklengkapan atau kesalahan dalam dokumen seringkali menjadi penyebab penolakan klaim. Oleh karena itu, memahami persyaratan dokumen untuk setiap jenis klaim sangat penting.

Berikut ini uraian detail mengenai dokumen dan persyaratan klaim BPJS Ketenagakerjaan, beserta tips untuk memastikan proses klaim berjalan lancar.

Persyaratan Dokumen untuk Klaim Jaminan Hari Tua (JHT)

Klaim JHT membutuhkan beberapa dokumen penting untuk memvalidasi identitas dan status kepesertaan Anda. Kesalahan atau kekurangan dokumen akan menyebabkan proses klaim terhambat.

  • Formulir pengajuan klaim JHT yang telah diisi lengkap dan ditandatangani.
  • Kartu BPJS Ketenagakerjaan asli dan fotokopi.
  • KTP asli dan fotokopi.
  • Buku rekening tabungan atas nama peserta (pastikan rekening aktif dan tidak dalam kondisi blokir).
  • Surat keterangan kerja dari perusahaan terakhir (jika masih terikat kontrak kerja, dibutuhkan surat keterangan berhenti kerja).
  • SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian)
    -hanya dibutuhkan untuk klaim JHT dengan saldo di atas nominal tertentu, yang ditentukan oleh BPJS Ketenagakerjaan.

Pastikan semua fotokopi dokumen jelas dan mudah dibaca. Siapkan dokumen asli untuk verifikasi petugas.

Persyaratan Dokumen untuk Klaim Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)

Klaim JKK memerlukan dokumen yang membuktikan terjadinya kecelakaan kerja dan dampaknya terhadap kesehatan Anda. Dokumen medis menjadi sangat penting dalam proses ini.

  • Formulir pengajuan klaim JKK yang telah diisi lengkap dan ditandatangani.
  • Kartu BPJS Ketenagakerjaan asli dan fotokopi.
  • KTP asli dan fotokopi.
  • Surat keterangan kecelakaan kerja dari perusahaan.
  • Visum et repertum dari rumah sakit atau puskesmas yang merawat.
  • Bukti pengobatan dan perawatan medis (kuitansi, resep dokter, dll.).
  • Surat keterangan dokter yang menjelaskan diagnosis, prognosis, dan dampak kecelakaan terhadap kemampuan kerja.

Contoh Surat Keterangan Dokter: “Kepada Yth. BPJS Ketenagakerjaan, Dengan ini kami menyatakan bahwa [Nama Peserta], dengan nomor BPJS Ketenagakerjaan [Nomor BPJS], mengalami [Diagnosis] akibat kecelakaan kerja pada tanggal [Tanggal Kecelakaan]. Perawatan medis telah dilakukan dan membutuhkan waktu pemulihan selama [Lama Pemulihan]. Hal ini berdampak pada ketidakmampuan bekerja selama [Lama Tidak Bekerja]. Demikian surat keterangan ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.”

Persyaratan Dokumen untuk Klaim Jaminan Kematian (JKm)

Klaim JKm membutuhkan dokumen yang membuktikan kematian peserta dan hubungan keluarga ahli waris. Proses verifikasi dokumen ini memerlukan ketelitian.

  • Formulir pengajuan klaim JKm yang telah diisi lengkap dan ditandatangani oleh ahli waris.
  • Kartu BPJS Ketenagakerjaan asli dan fotokopi milik peserta yang meninggal.
  • KTP asli dan fotokopi ahli waris yang berhak menerima santunan.
  • Surat kematian dari pihak berwenang (Rumah Sakit/Kantor Catatan Sipil).
  • Buku rekening tabungan atas nama ahli waris yang berhak menerima santunan.
  • Surat keterangan ahli waris (hubungan keluarga dengan peserta yang meninggal).
  • Fotocopy Kartu Keluarga.

Dokumen-dokumen ini harus diserahkan secara lengkap dan akurat untuk mempercepat proses klaim.

Prosedur Pengumpulan dan Penyiapan Dokumen

Pengumpulan dokumen harus dilakukan secara sistematis dan teliti. Periksa kembali kelengkapan dan keakuratan setiap dokumen sebelum diserahkan. Buatlah salinan (fotokopi) dokumen penting sebagai arsip pribadi.

  1. Buat daftar periksa dokumen yang dibutuhkan sesuai jenis klaim.
  2. Kumpulkan semua dokumen asli dan buat fotokopi yang jelas.
  3. Isi formulir klaim dengan lengkap dan akurat.
  4. Susun dokumen secara rapi dan urutkan sesuai petunjuk.
  5. Simpan salinan dokumen sebagai arsip.

Tips Memastikan Kelengkapan dan Keakuratan Dokumen

Kesalahan kecil dalam dokumen dapat menyebabkan penolakan klaim. Berikut beberapa tips untuk meminimalisir kesalahan:

  • Periksa kembali semua dokumen sebelum diserahkan.
  • Pastikan semua informasi terisi dengan lengkap dan benar.
  • Gunakan fotokopi yang jelas dan mudah dibaca.
  • Mintalah konfirmasi dari pihak perusahaan atau instansi terkait jika ada keraguan.
  • Simpan bukti pengajuan klaim.

Prosedur Pengajuan Klaim dan Proses Verifikasi: Pengalaman Klaim Bpjs Ketenagakerjaan Yang Ditolak Dan Solusinya

Mengajukan klaim BPJS Ketenagakerjaan terkadang mengalami kendala. Memahami prosedur pengajuan dan proses verifikasi secara detail sangat penting untuk meminimalisir penolakan. Berikut uraian lengkapnya, baik melalui jalur online maupun offline.

Langkah-langkah Pengajuan Klaim BPJS Ketenagakerjaan

Proses pengajuan klaim BPJS Ketenagakerjaan, baik online maupun offline, memerlukan kesabaran dan ketelitian dalam melengkapi dokumen. Berikut langkah-langkahnya yang perlu diperhatikan:

  1. Persiapan Dokumen: Pastikan semua dokumen persyaratan klaim sudah lengkap dan sesuai dengan jenis klaim yang diajukan. Dokumen yang umum dibutuhkan antara lain Kartu BPJS Ketenagakerjaan, surat keterangan dari dokter/rumah sakit, dan bukti identitas diri.
  2. Pengajuan Online: Akses website atau aplikasi BPJS Ketenagakerjaan, login menggunakan data akun Anda, pilih jenis klaim yang ingin diajukan, isi formulir klaim secara lengkap dan akurat, unggah dokumen pendukung, dan kirimkan pengajuan.
  3. Pengajuan Offline: Kunjungi kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan terdekat, serahkan berkas klaim secara langsung kepada petugas, dan pastikan mendapatkan tanda terima pengajuan.
  4. Pemantauan Status Klaim: Setelah pengajuan, pantau status klaim Anda secara berkala melalui website atau aplikasi BPJS Ketenagakerjaan. Informasi ini biasanya tersedia setelah beberapa hari kerja.

Diagram Alur Proses Pengajuan Klaim BPJS Ketenagakerjaan

Berikut gambaran alur proses pengajuan klaim, baik online maupun offline:

[Diagram Alur (Penjelasan Deskriptif): Proses dimulai dengan persiapan dokumen. Kemudian, pengajuan dilakukan, baik online maupun offline. Setelah pengajuan, BPJS Ketenagakerjaan akan memverifikasi dokumen. Jika dokumen lengkap dan memenuhi syarat, klaim disetujui dan dana akan ditransfer. Jika tidak, klaim ditolak dan akan ada pemberitahuan alasan penolakan.

Proses verifikasi ini dapat memakan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu tergantung kompleksitas kasus dan kelengkapan dokumen.]

Pengisian Formulir Klaim

Ketepatan pengisian formulir klaim sangat krusial. Kesalahan kecil dapat menyebabkan penolakan. Pastikan semua data terisi dengan lengkap, akurat, dan sesuai dengan dokumen pendukung.

  • Isi semua kolom yang tersedia dengan data yang valid.
  • Pastikan nomor BPJS Ketenagakerjaan, nomor rekening bank, dan data pribadi lainnya tercantum dengan benar.
  • Unggah dokumen pendukung dengan format yang sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.
  • Periksa kembali seluruh isian sebelum mengirimkan formulir.

Proses Verifikasi Dokumen oleh BPJS Ketenagakerjaan

Setelah pengajuan, BPJS Ketenagakerjaan akan memverifikasi kelengkapan dan keabsahan dokumen yang diajukan. Verifikasi ini meliputi pengecekan keaslian dokumen, kesesuaian data, dan kepatuhan terhadap persyaratan klaim. Proses ini bisa memakan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu.

Contoh Respon Balasan BPJS Ketenagakerjaan, Pengalaman klaim bpjs ketenagakerjaan yang ditolak dan solusinya

BPJS Ketenagakerjaan akan memberikan balasan resmi terkait status klaim. Berikut contoh respon untuk klaim yang disetujui dan ditolak:

Klaim Disetujui: “Yth. [Nama Peserta], Klaim Anda dengan nomor [Nomor Klaim] telah disetujui. Dana akan ditransfer ke rekening Anda dalam [waktu] hari kerja. Terima kasih.”

Klaim Ditolak: “Yth. [Nama Peserta], Klaim Anda dengan nomor [Nomor Klaim] ditolak karena [alasan penolakan, misalnya: dokumen tidak lengkap, data tidak valid]. Silakan menghubungi kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan terdekat untuk informasi lebih lanjut.”

Langkah-langkah Mengatasi Klaim yang Ditolak

Pengalaman klaim bpjs ketenagakerjaan yang ditolak dan solusinya

Penolakan klaim BPJS Ketenagakerjaan tentu mengecewakan. Namun, jangan putus asa. Ada beberapa langkah yang dapat Anda tempuh untuk mengatasi hal ini, mulai dari mengajukan keberatan hingga melakukan banding. Pahami prosedur dan persyaratannya agar proses penyelesaian klaim berjalan lancar.

Prosedur Pengajuan Keberatan atas Penolakan Klaim

Pengajuan keberatan merupakan langkah awal untuk memperjuangkan hak Anda. Proses ini membutuhkan kesabaran dan ketelitian dalam melengkapi dokumen yang diperlukan. Pastikan Anda memahami alur dan persyaratan yang ditetapkan oleh BPJS Ketenagakerjaan.

  1. Kumpulkan seluruh dokumen pendukung yang dibutuhkan, seperti surat penolakan klaim, fotokopi KTP, kartu BPJS Ketenagakerjaan, dan dokumen pendukung lainnya yang relevan dengan alasan penolakan.
  2. Buat surat keberatan secara resmi dan terstruktur, sertakan alasan keberatan yang jelas dan disertai bukti-bukti pendukung.
  3. Ajukan surat keberatan melalui jalur resmi yang telah ditentukan oleh BPJS Ketenagakerjaan, bisa melalui kantor cabang terdekat atau secara online jika tersedia.
  4. Pantau perkembangan pengajuan keberatan Anda dengan menghubungi petugas BPJS Ketenagakerjaan melalui jalur komunikasi yang tersedia.
  5. Siapkan diri untuk kemungkinan adanya proses verifikasi lebih lanjut dari pihak BPJS Ketenagakerjaan.

Prosedur dan Persyaratan Banding atas Keputusan Penolakan Klaim

Jika pengajuan keberatan ditolak, Anda berhak untuk melakukan banding. Banding dilakukan dengan mengajukan permohonan banding ke instansi yang berwenang sesuai dengan prosedur yang berlaku. Persiapkan dokumen pendukung yang lebih lengkap dan kuat untuk memperkuat argumen banding Anda.

  1. Pelajari mekanisme dan persyaratan banding yang berlaku, termasuk jangka waktu pengajuan banding.
  2. Siapkan dokumen-dokumen pendukung yang lebih lengkap dan kuat dibandingkan dengan pengajuan keberatan sebelumnya.
  3. Ajukan permohonan banding melalui jalur resmi yang telah ditetapkan oleh BPJS Ketenagakerjaan.
  4. Bersiaplah untuk mengikuti proses verifikasi dan pemeriksaan ulang dari pihak BPJS Ketenagakerjaan.

Contoh Surat Keberatan

Surat keberatan harus dibuat secara formal dan sistematis. Berikut contoh kerangka surat keberatan yang dapat Anda sesuaikan dengan kasus Anda:

Kepada Yth.
Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan [Nama Cabang]
[Alamat Cabang]

Perihal: Keberatan atas Penolakan Klaim Jaminan [Jenis Jaminan]

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : [Nama Peserta]
Nomor BPJS Ketenagakerjaan : [Nomor BPJS Ketenagakerjaan]
Alamat : [Alamat Peserta]

Mengajukan keberatan atas penolakan klaim Jaminan [Jenis Jaminan] saya dengan nomor klaim [Nomor Klaim] yang tertanggal [Tanggal Penolakan]. Saya keberatan karena [Sebutkan Alasan Keberatan secara detail dan disertai bukti-bukti pendukung].

Sebagai bukti pendukung, saya lampirkan dokumen-dokumen sebagai berikut:
[Daftar Dokumen Pendukung]

Demikian surat keberatan ini saya sampaikan. Saya berharap pihak BPJS Ketenagakerjaan dapat mempertimbangkan kembali permohonan klaim saya.

Hormat saya,
[Nama Peserta]
[Tanda Tangan]
[Tanggal]

Ingatlah untuk menyesuaikan isi surat dengan kasus dan bukti-bukti yang Anda miliki.

Jalur Komunikasi yang Tepat

BPJS Ketenagakerjaan menyediakan berbagai jalur komunikasi untuk memudahkan peserta dalam memperoleh informasi dan menyampaikan keluhan. Manfaatkan jalur-jalur ini untuk memastikan proses penyelesaian klaim berjalan dengan lancar.

  • Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan terdekat
  • Website resmi BPJS Ketenagakerjaan
  • Call center BPJS Ketenagakerjaan
  • Media sosial resmi BPJS Ketenagakerjaan

Hak dan Kewajiban Peserta Terkait Penolakan Klaim

Sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, Anda memiliki hak untuk mengajukan keberatan dan banding atas penolakan klaim. Namun, Anda juga memiliki kewajiban untuk melengkapi dokumen yang dibutuhkan dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan. Kejelasan dan keakuratan informasi yang Anda berikan sangat penting dalam proses ini.

Pencegahan Penolakan Klaim di Masa Depan

Pengalaman mengajukan klaim BPJS Ketenagakerjaan yang ditolak tentu sangat tidak menyenangkan. Untuk menghindari hal serupa di masa mendatang, penting untuk memahami dan menerapkan strategi pencegahan yang efektif. Dengan begitu, manfaat jaminan sosial yang Anda miliki dapat diakses dengan lancar ketika dibutuhkan.

Strategi Meminimalisir Risiko Penolakan Klaim

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Penerapan strategi pencegahan yang tepat akan meminimalisir risiko penolakan klaim BPJS Ketenagakerjaan. Hal ini meliputi pemahaman yang menyeluruh terhadap persyaratan dan prosedur pengajuan klaim, serta ketepatan dalam melengkapi seluruh dokumen yang dibutuhkan.

  • Selalu periksa kembali kelengkapan dokumen sebelum pengajuan.
  • Pastikan data diri dan data perusahaan selalu up-to-date di sistem BPJS Ketenagakerjaan.
  • Pahami alur dan persyaratan pengajuan klaim untuk setiap jenis jaminan sosial yang Anda miliki.
  • Simpan bukti pembayaran iuran dan dokumen pendukung lainnya dengan rapi.

Tips Menjaga Kelengkapan Data Kepesertaan

Data kepesertaan yang lengkap dan akurat merupakan kunci keberhasilan pengajuan klaim. Kesalahan atau ketidaklengkapan data seringkali menjadi penyebab penolakan. Oleh karena itu, perlu ketelitian dan proaktif dalam menjaga kelengkapan data tersebut.

  • Lakukan pengecekan berkala terhadap data kepesertaan Anda melalui aplikasi atau website resmi BPJS Ketenagakerjaan.
  • Segera laporkan perubahan data pribadi, seperti perubahan alamat atau nomor telepon, kepada pihak BPJS Ketenagakerjaan.
  • Pastikan data perusahaan tempat Anda bekerja terdaftar dan aktif di sistem BPJS Ketenagakerjaan.
  • Jika terdapat kesalahan data, segera lakukan koreksi melalui prosedur yang telah ditetapkan.

Pentingnya Memahami Ketentuan dan Peraturan BPJS Ketenagakerjaan

Pemahaman yang mendalam terhadap ketentuan dan peraturan BPJS Ketenagakerjaan sangat krusial untuk mencegah penolakan klaim. Bacalah dengan seksama buku panduan peserta atau akses informasi melalui website resmi BPJS Ketenagakerjaan. Jangan ragu untuk bertanya kepada petugas BPJS Ketenagakerjaan jika ada hal yang belum dipahami.

Infografis Pencegahan Penolakan Klaim

Bayangkan sebuah infografis dengan visual yang menarik. Infografis tersebut menampilkan lima poin penting: (1) Periksa kelengkapan dokumen sebelum pengajuan; (2) Pastikan data selalu up-to-date; (3) Pahami alur pengajuan klaim; (4) Simpan bukti pembayaran iuran; dan (5) Pahami ketentuan BPJS Ketenagakerjaan. Setiap poin diilustrasikan dengan ikon yang mudah dipahami dan dilengkapi dengan keterangan singkat yang jelas.

Sumber Daya dan Bantuan untuk Peserta BPJS Ketenagakerjaan

BPJS Ketenagakerjaan menyediakan berbagai sumber daya dan bantuan untuk peserta, termasuk layanan call center, website resmi, dan kantor cabang di berbagai wilayah. Manfaatkan sumber daya ini untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan bantuan dalam proses pengajuan klaim. Jangan ragu untuk menghubungi mereka jika Anda mengalami kesulitan atau memiliki pertanyaan.

Penutupan Akhir

Mengajukan klaim BPJS Ketenagakerjaan memang memerlukan ketelitian dan pemahaman yang baik terhadap prosedur dan persyaratannya. Dengan memahami berbagai kemungkinan penyebab penolakan dan langkah-langkah yang tepat, Anda dapat meningkatkan peluang klaim Anda disetujui. Semoga informasi dalam artikel ini bermanfaat dan membantu Anda mendapatkan hak-hak yang telah Anda peroleh sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apa yang harus dilakukan jika BPJS Ketenagakerjaan menolak klaim tanpa penjelasan yang jelas?

Segera hubungi kantor BPJS Ketenagakerjaan terdekat atau layanan call center untuk meminta klarifikasi dan penjelasan detail mengenai alasan penolakan.

Berapa lama proses banding atas penolakan klaim BPJS Ketenagakerjaan?

Durasi proses banding bervariasi, namun umumnya membutuhkan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan tergantung kompleksitas kasus.

Apakah ada batasan waktu untuk mengajukan keberatan atas penolakan klaim?

Ya, terdapat batasan waktu yang tertera dalam surat penolakan klaim. Segera ajukan keberatan sebelum batas waktu tersebut berakhir.

Bisakah saya mengajukan klaim BPJS Ketenagakerjaan secara online jika perusahaan saya tidak terdaftar online?

Kemungkinan besar tidak. Konfirmasi kepada kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan terdekat mengenai prosedur yang berlaku.